Jumat, 27 Agustus 2010

Butuh Waktu


SETIDAKNYA SEKARANG SAYA PAHAM...

KALAU KESEMUANYA INI HANYA BUTUH WAKTU UNTUK MEMBUAT SAYA MENGERTI


ARTI
MENJAGA, MELEPASKAN, dan MENGIKHLASKAN....

Minggu, 15 Agustus 2010

Dunia Mereka


Enggag kerasa sudah puasa hari ke-5 ya..

Rasanya baru kemaren mulai...Masih pada puasa kan?

Hehehehe...


Hmm...

Di postingan kali ini saya cuma ingin sedikit cuap cuap...

Ini gara garanya pas trawih di masjid, tepatnya pas lagi ndengerin ceramah..

Nah karena kelamaan tuh ceramahnya *ups maaf pak ustadz

Dan sikon saya pada saat itu sedang sendirian.....karena ibu enggag bisa ikut trawih...

Jadilah saya iseng ngeliad lingkungan sekitar...


JEPRET..!!

Mata saya menangkap anak-anak kecil sedang main sendiri di sebelah orang tuanya...

Cenderung berisik si memang...

Tapi entah mengapa rasanya itu membuat saya tertarik di tengah sedikit rasa bosan...

“menunggu kapan selesainya”


Saya melihat ada satu adek kecil cowok, dan adek kecil cewek...

Lagi main main entah apa yang dikerjakan kedua bocah itu,,

Sesekali mereka tertawa lalu mereka saling berpandangan, dan kadang juga berlarian kesana kemari di area masjid...


Hmm....

Entah mengapa juga, saya selalu suka dengan dunia anak kecil,

Dunia mereka rasanya selalu menarik untuk diselami, selalu....

Tidak akan ada pernah habisnya menurut saya...


Tentang imajinasi...

Tentang kepolosan mereka...

Tentang tidak adanya kepura puraan dan kebohongan...

Tentang sebuah kejujuran..

Seperti tanpa beban...

Semuanya serba natural...


Kadang saya juga pernah sedikit merasa iri. Rasa iri ini bukan karena masa kecil saya kurang bahagia lho.. BUKANNN....


Tapi ketika saya sudah beranjak dewasa*ceile...

Rasanya saya ingin sesekali menjadi anak kecil itu...

Dimana ketika tidak suka dengan sesuatu bisa dengan enteng dan polosnya berkata

“aku gag suka...”

Tidak harus dengan basa basi khas orang dewasa yang

”sebenarnya aku suka, tapi...”

Uhhh... ribet...


Oh ya satu lagi yang saya suka dengan anak kecil itu, adalah ekspresi wajah mereka yang natural.

Jika kita perhatikan ketika anak kecil itu difoto dengan berbagai pose baik ndoweh, tidur, nangis, semua tampak bagus bukan?

Tampak natural...Tetap terlihat cantik dan ganteng, lucuuuu....

Berbeda dengan orang dewasa yang kalau difoto pastilah gayanya sudah dibuat buat. Hehehehe....

Berbagai gaya lah... sepertinya tidak ada kan dari kita2 yang sudah beranjak dewasa ini, bersedia difoto pas ndoweh...

Hohohoho....


Selalu senyum sendiri rasanya bila melihat tingkah polah atau memperhatikan setiap tutur kata yang keluar dari bibir imut mereka...

Dunia mereka berwarna warni, tentu saja karena masalah dalam hidup mereka tidaklah serumit yang katanya milik orang dewasa..

Sedikit flashback dengan masa kecil kita tidak ada salahnya bukan..

Bukannya ingin selalu jadi anak kecil atau kekanak kanakan kok..

Tapi kadang ada juga kok yang bisa dipelajari dari dunia anak kecil yang penuh fantasi, imajinasi, belajar tentang sebuah kejujuran tanpa sebuah kepura puraaan..


Bukankah kita semakin dewasa harusnya lebih baik dari anak kecil itu bukan..

Anak kecil aja bisa jujur kenapa kita enggag? Apa kata dunia?

Selasa, 10 Agustus 2010

SEBUAH CERITA TENTANG MEMBUAT KUE


ADAKADABRA.....


Waduw saya jadi rajin posting ini...

Ini dikarenakan saya tidak ada kerjaan ...(baca nganggur)

Nganggur=ola olo= bengong=engagg ngapa ngapain=kesepian= sumpek=bosen...

Hmm...

Anyway busway...

Sebelumnya saya ingin menyampaikan sepatah dua patah kata...

Alhamdulillah bisa dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan ini...

Sing : Ramadhan tiba Ramadhan tiba...

Selamat berpuasa semua...YEI!!!*sorak sorai


HAP!!

Kembali ke ulasan saya yang kesepian...

Ya ampun trus ya bilang bilang kalau kesepian..

Berhubung kesepian saya ingin bercerita, mendongeng tentang sebuah teori yang saya temukan di usia ke 20 tahun ini....*tersenyum haru dan bangga, wajah sumringah, ahahaha...

Dulu saya sering banged bermimpi jadi seTerkenal Thomas Alfa Edison, Aristoteles, Newton dimana beliau beliau para pendahulu dan nenek moyang tersebut, abadi namanya karena menemukan sebuah teori yang MAHA DAHSYAT...


Yang sampai sekarang teori itu diamini dan selalu tertulis ditiap buku pelajaran bahkan buku buku sejarah sepanjang jaman. Benar benar tak lekang oleh waktu...

*salut prok prok prok....


Nah dari mimpi saya yang agak khayal itu, dan entah darimana datangnya saya akhirnya bisa menemukan teori “MEMBUAT KUE “ versi saya ini...

Sebelum nama saya seTerkenal siapapun itu*ngarep..

Saya kan bercerita awal mula penemuan teori yang agak aneh itu...


Begini ceritanya..

Sekitar hampir 3 minggu yang lalu saya baru pulang dari kampus, dan pulang ke rumah, lalu seperti biasanya sehabis mengucap salam, ganti baju, ke meja makan, trus ngeliad si ibu lagi menyetrika baju. Bukannya malah ngebantuin, eh saya malah menggoda...

Hahahhaa..

Sungguh pekerjaan yang paling mudah dan menyenangkan sedunia, menggoda orang yang tengah serius bekerja...


Puas menggoda karena ibu saya ngomel ngomel...

Saya terdiam, tiba tiba si ibu bilang,

“Mbok ya kamu nyoba nyoba bikin kue gitu, itu kan ada resep kue..bikin kue lumpur kek..”

Waw..saya terperangah...

Lalu saya menjawab, “Kan aku udah sering bikin kue mi...*ngeles, emang gpp gitu kalau jadinya gag sesuai kayak foto foto yang di buku resep?”


Ibu saya menimpali :

“Kalau enggag pernah mau nyoba mana bisa tau bisa apa enggag, enak apa enggag hasilnya, kalau takut nyoba ya gag pernah bakal jadi kuenya. Lagian bahan bahan kue itu sendiri kan sudah enak, tinggal kamunya aja yang mau buat gimana. Pas apa enggag ngukur, nimbang, takarannya, kalau pas, semua sesuai pasti gimana gimana enak rasanya walaupun gag kayak yang di foto jadinya.”


Ibu saya memang bijak...

Saya terdiam termenung..bukannya malah ngebuta itu si kue lumpur..Malah diem..

5 menit kemudian saya berkata pada ibu..

Saya : “Ibu ibu,,,tau gag...kalau ngebuat kue itu sama halnya kayak kita mau memulai sebuah hubungan atau bahasa bekennya in relationship....

Ibu : “ kok bisa nduk?”

Saya : “iya kayak kata ibu, selama kita takut buat mencoba, kita gag akan pernah tau nanti gimana, bisa atau engagg, berhasil atau gagal, happy ending atau sad ending”

Ibu : (bengong)

Saya: (tertawa bangga)...hahahhahaa


TETOT GLUDAK GUBRAK...

Seperti itulah awal tercetuskannya teori “MEMBUAT KUE”.



Buat kalian para jomblowan jomblowati, yang seringkali ragu untuk memulai hubungan baru lagi dengan seorang pria dan wanita yang dikarenakan trauma atas masa lalu. Teori “MEMBUAT KUE” ala nita ini bisa dijadikan bahan pertimbangan lho.


Tidak mudah memang....saya yakin itu, tapi yang paling penting adalah bagaimana kita mau membuka hati, memberi kesempatan kepada orang lain yang coba menawarkan hatinya kepada kita, kita tidak akan pernah tau bukan siapa yang bakal jadi jodoh, soulmate, teman hidup, atau cinta sejati kita bukan?

Nah tidak ada salahnya untuk mencoba....


Tuhan menciptakan kita dengan satu keping hati, yang nantinya kita akan mencari kepingan hati yang lain, yang akan melengkapi kita, yang akan kita ajak untuk menjadi teman hidup bersama, berbagi dan yang tertakdir untuk menjadi sahabat super hidup kita.


Semenjak kita lahir ke dunia ini, telah digariskan oleh Tuhan bukan...jodoh kita siapa, nah tugas kita kalau sudah tau bukannya menunggu tapi disertai usaha pula untuk menemukannya.


Teori saya memang belum sepenuhnya teruji...

Yang saya maksudkan adalah bagi siapapun yang tengah galau gemilau untuk memulai hubungan, membuka hati, bingung bagaimana merenda kisah kasih, atau melukis kanvas bersama, bolehlah dicoba..


Seperti yang saya katakan asalkan bahan bahannya sesuai dengan takaran, dimulai dengan niat yang tulus, soal hasil pasrahkan sajalah...

Jangan pernah takut untuk mencoba...

Yakin saja bahwa apabila kita sudah membuat yang terbaik dari diri kita...

Gagal atau berhasil toh nantinya ada pelajaran juga yang akan kita petik dan menjadi bekal bagi kita dalam membuat kue kue selanjutnya...

Bukankah semakin banyak belajar kita juga semakin banyak tahu bagaimana kita seharusnya...


BUT...

Bukan berarti dengan teori “MEMBUAT KUE” yang saya kemukakan tersebut, kita bisa seenaknya mencoba coba seenak udel kita sendiri..

SANGAT TIDAK DIANJURKAN !!!

Tapi mulailah dengan niat yang tulus dan baik...

Maka kue yang kamu buat nantinya juga tidak akan sia sia kok.....

SELAMAT MENCOBA!!!!^^

Senin, 09 Agustus 2010

TAK AKAN LAYAK

Ini adalah kata kata yang ditulis oleh teman saya, dan katanya si saya harus memajang tulisan ini di kamar tidur, bahkan sebelum tidur saya harus berkomat kamit "tak layak tak layak tak layak" sampai tertidur...
Benar benar sebuah anjuran yang aneh...
Yang lebih aneh lagi saya mengikutinya...ahahahaha...

Bunyi kalimatnya seperti ini :

Untuk kita yang masih bertahan mencintai yang sudah pergi, hal menyedihkan dalam hidup ialah bila kita bertemu seseorang lalu jatuh cinta, dan kemudian kita menyadari bahwa dia bukanlah jodoh kita.

Dan kita telah menyia-nyiakan bertahun-tahun untuk seseorang yang tak layak.
Kalau sekarangpun ia tak layak, lima atau sepuluh tahun lagi dari sekarangpun,
IA TAK AKAN LAYAK...
Maka biarkan ia pergi dan lupakan”

Selasa, 03 Agustus 2010

Setidaknya saya tahu

Hmm...

Kalau kemaren kemaren ada teman saya di remove sama seseorang temannya di salah satu jejaring sosial, sebut saja facebook..
Dan dia langsung update status, koar koar dan curhat sambil marah marah tidak terima kepada saya, mungkin sekarang saya baru mengerti bagaimana rasanya..
Dan mengapa teman saya sampai sebegitunya..

Hhh...
Setidaknya malam ini, memang saya belum pernah merasakan di remove olah seseorang teman saya..
Bukannya tidak pernah, mungkin saja belum ,dan suatu hari ada..
Toh apa artinya..

Kan tetapi jika disuruh memilih, saya lebih memilih untuk di remove daripada tidak diremove tapi menjadi seseorang yang "dilupakan" ,"terlupakan".

Kalau boleh jujur,,
rasanya lebih sakit,apalagi ketika orang yang melupakan kita itu, pernah berarti bagi kita, pernah sangat berarti bahkan...

Saya tidak menyalahkannya sama sekali karena mengingat atau melupakan sesuatu, seseorang itu pastilah ada sebab sebabnya..
Dan mungkin orang itu memilih melupakan saya, karena saya tidak berkesan baik di matanya, dalam pikiran ,maupun hatinya..

Ya sudahlah...

Senin, 02 Agustus 2010

BUKAN CINTA MELULU

HOPLA!!

Suda sedikit menghilang dari kancah perblogan tanah air. Membuat saya sedikit kangen,
Untuk menulis, mencurahkan isi hati tepatnya, uneg uneg,,,Beberapa kejadia
n yang saya alami, kadang ingin saya tulis disini, ingin saya kenang dan abadikan, tapi rasanya tidak mungkin...

Hmmm..
Tulisan kali ini, sedikit terinspirasi dengan percakapan
saya dan seorang teman kuliah saya yang sedang terjangkiti virus C.I.N.T.A.


Virus yang satu itu memang tidak sekedar virus biasa, bukan hanya bintang lho yang ada ‘tidak’ biasanya. Lebih kejam daripada virus flu babi, atau anthrax. Karena hampir semua orang pernah merasakannya.....(mungkin).

Saya bukan seorang pujangga cinta, juga masih belum mengerti sepenuhnya tentang yang namanya cinta. Masih tabu rasanya untuk membicarakannya. Atau anggap saja yang saya lakukan ini, layaknya seorang anak kecil yang mencoba caranya jalan, seorang anak manusia yang berusaha meraba tentang CINTA.

HOHO..

Mungkin banyak orang yang mendefinisikan tentang cinta itu sendiri, bermacam macam definisinya, bermacam macam kasus pula yang ditimbulkan dari satu kata yang kadang saya sulit untuk mengatakan dan mengerti, memahami artinya secara harfiah.

JATUH CINTA, PUTUS CINTA, KARENA CINTA, CINTA BUTA, CINTA APA DANYA, CINTA TULUS, CINTA SUCI...

Ah saya tidak mengerti,

Ungkapan yang menarik dari seorang teman,


Ketika saya bertanya tidak jelas layaknya anak kecil bertanya pada ibunya “ma mama...ato bu ibu... balon itu apa si ma? Kenapa kok bisa terbang?


Itu sama halnya ketika saya bertanya kepada seorang teman tentang apa itu cinta, dan kenapa banyak orang yg membicarakannya. Bedanya kalau ibu-ibu ditanya anaknya bakal berusaha untuk menjelaskannya, nah kalau teman saya malah membuat saya semakin bertanya tanya, “Suatu hari nanti kamu akan mengerti, cinta itu apa”. Sepertinya teman saya ini tidaklah cocok menjadi seorang ibu, terang saja lha emang dianya cowok, jadi bapak dong pasti...hahahaha.



Hmmm....Suatu hari..

Kenapa harus nunggu suatu hari. Bukankah suatu hari itu tidak pasti kapan tepatnya. Suatu hari apa? Suatu hari ketika saya berjalan, suatu hari ketika saya sedang ngelamun. Benar benar aneh.


Lantas saya berfikir, bukankah cinta itu untuk dirasakan bukan untuk dipahami. Apabila benar ada yang namanya pemahaman tentang cinta, pastilah itu butuh 22-25 sks untuk mempelajarinya. Hahahaa...


Lanjut ke teman saya, mendengar pernyataan saya yang sedikit polos, lugu, cenderung tidak nyambung malah, teman saya lantas mengatakan, “disaat kamu merasakan itulah kamu akan mengerti”.


Disini saya semakin bingung, sepertinya teman saya itu sukanya main teka teki silang, tebak tebakan, atau malah mungkin dia suka bermain hide and seek atau kata orang Malang sering bilang main jumprit singit. Ungkapan teman saya itu mungkin sederhana. Tapi entah mengapa saya jadi berfikir, ungkapan itu tidak sesederhana seperti tulisannya, punya arti lebih. Seperti labirin yang mbulet, menurut saya, atau dalam bahasa aremanya tewur.


Benarkah cinta diatas segalanya????


Itu adalah pertanyaan mendasar saya setelah obrolan malam tidak jelas itu.

*thanks to makruf

Kenapa pertanyaan itu muncul..

Sesungguhnya saya sering mendengar tentang ungkapan ungkapan bahwa hidup ini penuh dengan cinta. Segala sesuatu di hidup kita ini tentang cinta dan kasih sayang. Hidup ini dimulai dengan cinta dan selalu penuh dengan cinta. Tentang cinta seorang ibu pada anaknya. Kata orang juga katanya katanya..Hehehe.

Kalaulah cinta memang sangat amat melekat dalam hidup kita, kita terlahir dan hidup di dunia ini karena cinta bukan.


Tapi saya sering bingung ketika cinta yang katanya universal itu mendadak menjadi sesuatu yang seringkali diagung agungkan oleh para pemuja cinta, bahkan anak SD aja sudah nyanyi C.I.N.T. A nya d bagindas. Satu kata sederhana sebenarnya tapi kaya makna.


Saya rasa ketika berbicara tentang cinta tidak selamanya kita harus terpaku dengan romantisme, dan sadisme cinta itu sendiri. Tapi lebih dari itu, saya melihat disini, Cinta itu sendiri mengajarkan kita sesuatu tentang memberi dan menerima, take and give.


Tentang bagaimana kita tidak egois, dan selalu bertanya apa yang sudah kita beri, bukan apa saja yang sudah kita dapat. Saya tahu, sangat tahu bahkan kalau tidak hanya itu saja bagian atau remeh temeh tentang cinta. Banyak hal sebenarnya yang dapat kita ambil dan pelajari dari kata universal itu.

Kenapa yang ingin saya tulis tentang ini, hehehe

Ini sebenarnya karena saya tersindir oleh pertanyaan yang lagi lagi dilontarkan oleh teman saya itu..

“Kamu milih mencintai apa dicintai nit?”

Dengan sangat bersemangat saya menjawab....


”Ya jelas pilih dicintai lah,,,klo mencintai kita kan belum tentu dicintai, tapi klo dicintai kita bisa saja nanti berbalik mencintai..”


Saya pikir itu adalah jawaban terlogis dari seorang wanita egois..

*sambil nunjuk diri...

Hmmm..

Jika diusut, dan ditelaah jauh lebih dalam, jawaban saya sebenarnya sangat bertentangan bukan dengan salah satu statement dari cinta itu sendiri yang notabene tidak mengajarkan keegoisan. Tapi sebaliknya kebersamaan, saling melengkapi, saling saling pokoknya.

Hmm..

Satu hal yang ingin saya sampaikan disini. Hidup ini memang tidak bisa terlepas dari apa yang namanya Cinta. Pastilah menderita rasanya apabila dalam hidup kita sampai dengan detik ini, tidak pernah merasakan dicintai, mencintai, memberi cinta, menerima cinta, hidup dan tumbuh bersama orang orang yang mencintai dan yang kita cintai. Sahabat, teman, ibu, ayah, saudara, dan orang orang di sekeliling kita itulah Cinta kita.

Cinta tidak hanya sempit dan sebatas ungkapan perasaan antara seorang pria kepada seorang wanita, atau hanya milik orang orang yang berlainan jenis yang sedang dimabuk cinta hingga tergila gila. Cinta itu milik siapa saja, merupakan sebuah fitrah dan selalu ada bahkan bersemayam dalam tiap nadi dan nafas kita bukan?


Cinta juga tidak dapat menjadi alasan untuk menutup mata. Tidak melihat dunia yang sesungguhnya.
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta. Seperti kata Maliq and D’Essentials buka mata hati telinga. Tuhan menciptakan Cinta bukanlah untuk menjadikan kita buta, tuli, atau mati rasa terhadap apa yang ada akan tetapi justru sebaliknya.

Itulah sedikit celoteh saya malam ini, saya ingin berterima kasih kepada teman teman saya, hehehe. Yang sudah mau dan rela menemani saya melekan bahasa jermannya, begadang untuk istilah dangdutnya, dan insomnia dalam kamus saya.


 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver