Minggu, 29 Januari 2012

Elegi Patah Hati

Pena ini terus menari tanpa alur
Berputar absurd
Merangkai kata yang sebenarnya tak sarat makna
Tidak juga tentang crita nyata

"Berhenti sejenak", kata otak
"Teruskan", kata hati

Kenapa dengan kalian berdua?
Aku hanya ingin meneruskan yang sempat terhenti sejenak

Tinta ini belum kering dan masih akan terus mengalir
Menuliskan elegi sepanjang malam bercampur dengan rintihan burung hantu patah hati
Yang sepertinya tak akan terlelap sampai terbitnya sang mentari

Jumat, 06 Januari 2012

BIANGLALA

Kamu masih ingat tidak, kita pernah bermain bersama.

Di atas roda besar berputar yang mengerikan katamu. BIANGLALA kita menyebutnya.


Di atas satu lingkaran besar yang penuh kotak-kotak berisi manusia. Yang berisi gelak tawa, sedikit jerit.

Satu lingkaran besar yang berhiaskan lampu warna warni, berputar sedemikian lambat.

Rasanya bianglala itu berputar begitu cepat batinku saat ini,Sensasinya bahkan sudah tak terasa lagi, menghilang.

Di tempat yang riuh itu tanpa kita sadari kita telah memilih untuk menaklukkan rasa takut yang sama.

Kamu yang takut ketinggian, dan aku yang trauma ditinggikan.

Aku ingin berada di salah satu kotak kecil yang tergantung begitu saja di lingkaran besar warna-warni.

Kotak kecil yang seolah menerima saja suatu keberadaan bahwa memang sudah takdirnya untuk tergantung disana, kemudian diputar-putar.

aku ingin berada di atas bianglala.

Januariku



Tanpa sempat aku mengeja dan berkata

Kamu hadir perlahan dan malu malu,

Basahnya dedaunan, dan udara yg semakin menusuk tulang

Rindu ternyata mengikis desember hingga habis

Ku langkahkan kaki ragu ragu sambil mengucap

Selamat datang bulan januariku.

 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver