Untukmu, calon
imamku,
Anggaplah ini surat cinta, bukan puisi yang
sudah sering kali kau baca.
Aku
ingin sampaikan satu rahasia bahwa,
Aku
tidak pandai menyimpan rasa,
Entah aku harus mengatakan apa, tentang semua
yang aku rasa, setiap frasa antara kita terlalu manis, dan terlewat tanpa jeda.
Kali ini aku tidak lagi ingin
menulis banyak perihal kita yang tidak akan habis diurai segala perkaranya.
Aku hanya ingin mendoa, agar perjalanan
penggenapan rasa menjadi ikatan mulia ini akan menjadi ikatan terindah untuk
dikenang sepanjang usia.
Calon imamku,
Aku ingin sematkan banyak terima kasih kepadamu,
Karena telah memilihku, menjadi salah satu
pengisi sebagian kecil hidupmu.
Berjanjilah kepadaku, nanti ketika kau
menghadapi hari yang kelabu, ingatlah aku.
Atas apapun yang kau rasa begitu susah,
kumohon jangan mudah untuk menyerah.
Dengan
penuh cinta, aku tulis puisi ini dengan rasa yang tengah buncah menyambut perayaan
hari kita berdua.
-Primadiana
Yunita-