Minggu, 23 Januari 2011

Kisah Dalam Jarak



Hei..

Apakah kamu bisa menghitung seberapa jauh jarak yang memisahkan kita ini?

Sejengkal tangan kah?

Atau mungkin selebar bahu saat kita merentangkan tangan?



ah...

Rasanya terlalu jauh....

Aku bahkan tidak bisa menghitung jarak aku kamu...


Tidak dekat..... tidak terlalu dekat namun tidak cukup jauh....


Tidak juga seperti kaca jendela dan tangan ini ketika beradu....


Layaknya detak jantung ini tiap kali tangan ini meraba tepat di dada...



Saat darah mengalir dan kita dapat terus merasa..............................






Maka itulah jarak antara kita............

Jumat, 21 Januari 2011

Kepadamu Sekedar Tahu



Tak penting bagiku menelusuri bagaimana kamu bisa hadir,

dan mengisi hari-hariku saat ini
......



Tak mudah bagiku untuk mendeskripsikan kamu,

semudah menjabarkan nama nama bulan dalam setahun
......



Dan.. aku pula tak cukup mengerti tentang kamu, aku, dan segala alasan, kejadian, yang membawa kita pada detik ini...



Satu hal yang aku tahu
Dan pasti...



Hati ini tak lagi tak berpenghuni,semenjak kehadiran cintamu...

Rabu, 19 Januari 2011

"me...." atau "di.."


Saya menulis posting ini di jam 13.00 hari Kamis siang. Ketika agenda hari ini hanyalah ngehedon di rumah alias ngendon yang disebabkan banyak hal...

*Salah satunya uang yang menipis pasca hedon bersama meme ke BNS..ahahhahaa

Oke....

Ini Cuma sebatas perenungan tentang diri saya ataupun sebenarnya kata kata yang terlintas pada saat saya sedang mandi tadi pagi,,,

Tepat di bilik termenung,tiba tiba kata itu lewat...

Entah ada setan darimana,,tiba tiba saya memikirkan pertanyaan seorang teman tempo hari lalu,,

Sederhana si,,

“Kamu lebih memilih mencintai atau dicintai?”

“Lebih sakit mana menyakiti atau disakiti?”

What the...

Sumpah demi apa..!!!

Saya yang biasanya bisa asal nyerocos buat njawab secara diplomatis,,tiba tiba PET!! Diem...dan speechless..Gag bisa njawab..

Pertanyaan itu terlalu sulit untuk dijawab menurut saya,,,

Walaupun tinggal memilih,.,,tapi sungguh menurut saya tidak sesederhana itu jawabannya..

Apabila kita seringkali melihat keadaan dimana dicintai yakni sebagi objek yang menerima cinta selalu lebih enak dibanding dengan kegiatan mencintai yang tentunya butuh pengorbanan lebih besar karena melakukan pekerjaan yang lebih banyak. Maka pertanyaannya apa memang benar selalu seperti itu?

Dan apabila disakiti itu selalu lebih sakit daripada menyakiti dengan asumsi bahwa menyakiti itu adalah perbuatan kejam yang menyakitkan orang lain, melukai, membuat orang lain sedih dan kesal. Dan semua orang akan merasa simpatik akan apa yang dialami. Lantas bagaimana dengan sisi orang yang menyakiti, apa benar dia juga tidak merasakan hal yang sama dengan melakukan perbuatan yang menyakiti? Apakah selalu lebih bahagia? Apakah hal itu selalu salah?

Kata orang bijak : orang baik akan peduli sejauh apa dia menyakiti. dan dia pun sakit karena menyakiti.

Di postingan kali ini saya hanya mencoba untuk sedikit melihat hidup ini dari dua sisi yang mungkin sangat berbeda. Seperti 2 sisi di keping uang koin.


Tidak selamanya bukan objek yang “di...” selalu lebih enak. Tidak juga selalu lebih baik, dan yang “me..” juga tidak selalu salah dan buruk. Hidup ini tidak selamanya selalu binner opossition, hitam dan putih saja. Televisi saja saat ini sudah berwarna warni bukan? :D

Apabila dari kita ada yang memilih untuk menjadi subjek yang mencintai daripada dicintai, saya rasa itu juga bukan sebuah kesalahan yang besar ataupun hal yang merugikan. Bukankah esensi sang pecinta itu sendiri adalah bagaimana ia mampu mencinta dengan tanpa lasan dan balasan dari yang dicinta.

Sedangkan bagi yang memilih untuk dicintai juga tidak serta merta menjadi subjek yang terkesan selfish,,tidak demikian...Karena mungkin juga dengan jalan dicinta, kita juga akan melakukan kegiatan mencintai yang lain.

Banyak jalan ke Malang bukan, bisa lewat Mojokerto, ataupun Batu dengan jalan yang berliku, kita dapat memilihnya, yang terpenting bukanlah bagaimana cara kita mencapi malang tersebut, yang terpenting adalah bagaimana tujuan kita untuk mencapainya. Soal lewat mana,,itu adalah sebuah PILIHAN, yang masing masing orang mungkin bisa berbeda.

Nah, kepada siapapun yang masih bergumul dengan luka yang mungkin terjadi karena keterpisahan atau apapun yang bisa jadi sebab karena apa yang telah dilakukan orang lain kepada kita. Kita mungkin tidak pernah terfikir mengapa dia melakukan hal yang demikian adanya. Kita juga tidak tahu apakah dia lebih terluka karena memikirkan perasaan kita yang berduka, apalagi tidak mau memaafkannya.


Kedewasaan seseorang terlihat manakala dia menyikapi masalah, menyikapi cobaan. Apakah dia akan ikhlas, memaafkan dan bersabar atau sebaliknya.


Tidak penting persoalan tentang siapa yang lebih tersakiti akan siapa, atau siapa yang lebih menderita karena siapa. Juga tidak perlu untuk menarik simpati orang lain atas apa yang terjadi dengan kita, dengan apa yang telah kita alami maupun lakukan.


Yang terpenting adalah bagaimana kita menjadi pribadi yang ikhlas dengan mau memaafkan. Memaafkan diri kita sendiri, memaafkan kesalahannya, dan memaafkan kenangan serta waktu. Dengan begitu kita akan lega begitu juga dengan dia, dia bisa terlepas dari rasa bersalahnya dan melanjutkan hidupnya. Waktulah yang akan mengurai semua ikatan luka, bahkan menghapus kotak kenangan yang pernah ada.

Dan kita nantinya akan lebih bahagia dalam hidup kita di episode selanjutnya, karena Tuhan tahu kita telah membuat satu hati termaafkan dan melega, maka kita akan mendapatkan kebahagiaan yang sama.. bahkan tidak menutup kemungkinan bahagia yang diberiNya itu LEBIH BESAR. Indah ya memaafkan :)




*Faktanya..bilik termenung alias Kamar Mandi atau populer disebut WC, yang dalam bahasa asingnya dinamai TOILET mampu memberikan banyak inspirasi dan mampu membuat kita wise mendadak,,You wanna try?
#apa sih #random

Jumat, 14 Januari 2011

PELAJARAN DARI PENJUAL ROTI GORENG DAN IBU PEMINTA


Wah..rasanya lama sudah tidak mengisi blog ini,,,

Menulis,,memuntahkan isi hati....

Hmm..sebenarnya alasan utama menulis kali ini adalah karena mendadak enggag bisa tidur...

Karena beberapa hari ini banyak kejadian yang membuat saya berpikir, jadi galau, jadi labil...

Entah kenapa...

Tapi rasa rasanya semua yang saya pikirkan tidak ada jawaban...

Tapi juga tidak bisa hilang begitu saja,,seperti ada lem kastol, atau mungkin alteco yang membuat pikiran nano nano ini terus ada...


Di awal tahun ini banyak sekali yang sudah saya pelajari,,,yang mungkin juga merupakan jawaban atas apa yang selama ini saya cari...

Tentang sebuah ilmu yang saya yakini teramat susah...yang bernama ilmu IKHLAS....

Well,,saya sampai detik ini pun belum sepenuhnya paham tentang bagaimana ilmu itu...

Satu hal yang pasti, SULIT untuk diterapkan,mudah dipelajari...

Kejadian siang ini, cukup menampar saya...Sangad sangad bahkan,,


Jadi begini ceritanya...

Tadi siang waktu ibu ngajakin pergi untuk membeli kado mbak yang mau menikah besok,,tiba tiba di tengah siang, saya mencium bau enakkk banged,,semacam kue *jediengggg...

Trus saya nanya ke ibu,,


S: bu, ini bau apa ya?kok enak banged gini....*sambil mengendus endus

I: nah itu, di belakangmu, ada roti goreng

S: *terkejut *terperangah *nganga ngatup,

Bu, aku mau beli, boleh?*sambil ngrengek

I : Bole,,,beli aja

S: HORE!!*mata berbinar binar


Dan dengan perasaan amat senang saya pun membeli roti goreng yang ditawarkan oleh seorang bapak tua di belakang saya...

Sambil menunggu, sesungguhnya diam diam saya mengamati bapak penjual roti goreng itu. Eh ya, hobi saya baru baru ini,,atau beberapa waktu belakangan adalah suka mengamati orang...


Entah kenapa..itu sebuah hal yang sangad menyenangkan....

Dari penerawangan saya tentang bapak itu, bapak itu sepertinya tulus, jujur, dan pekerja keras..

Sebenarnya saya tidak tahu pasti, ataupun mengenal bapak tersebut sebelum waktu ini, hanya saja, kesan pertama, atau kalau kata orang bahasa bekennya “hello effect” nya langsung memancarkan aura seperti yang saya sebutkan itu.

Penerawangan saya mungkin bisa saja 90% ngawur 7%sok tau 3%bener. Sangat tidak bisa dipercaya bukan....Hahahaha..

Gumaman dalam hai ingin membuktikan hasil penerawangan sungguh tidak bisa dihindarkan. Tiba-tiba disaat bapak roti goreng itu sedang sibuk membungkus pesanan roti goreng saya dengan kertas merang dan kantong kresek, lewatlah seorang ibu tua dengan menodongkan tangan,,,seraya mengatakan “ wah enake yo roti gorenge”. Yang artinya “wah, roti gorengnya enak sekali ya”.

Seketika bapak itu, menghentikan tangannya dan mengambil kantong kresek lain, kemudian memasukkan 2 buah roti goreng ke kantong kresek itu dan memberikannya kepada ibu-ibu tua peminta.


WAW..AMAZING..!!

Tanpa sadar kemudian saya berucap “bapak, baik sekali..”. kemudian bapak itu menjawab “ enggag mungkin hilang kok mbak itu,” dengan senyum lega terpancar.

Sekedar informasi saja, hal yang membuat saya merasa malu benar benar malu kepada diri sendiri adalah...

Pada saat ibu itu meminta kepada saya, saya hanya memberi uang receh 500 rupiah, sedangkan bapak itu, bapak penjual roti goreng itu, memberikan 2 buah roti goreng, yang apabila dinominalkan adalah sebesar 3000 rupiah...

Sungguh Luar biasa...!!!

Saya benar benar takjub tidak kepayang,,,penerawangan saya tidak salah sodara sodara,hahahaha



Tapi bukan itu poin pentingnya...

Saya benar benar belajar satu hal dari kejadian kecil itu,tentang ilmu IKHLAS..

Apa yang dilakukan bapak tadi mungkin terkesan sederhana, sepele, mungkin semua orang bisa melakukannya lebih, atau memberikan uang yang lebih kepada pengemis itu. Akan tetapi, lain halnya jika dalam kondisi ketika bapak tadi sebenarnya sangad membutuhkan uang, karena dagangannya yang masih belum terjual habis, sedangkan dengan ikhlasnya beliau memberikan roti goreng yang mungkin apabila dijual ke orang lain, bapak tersebut akan mendapat uang,. Akan tetapi yag terjadi, roti goreng itu berkurang sedang bapak tadi tidak mendapatkan uang.

Saya benar benar terkesan, dan jujur sekali malam ini kejadian itu melekat betul di hati dan pikiran saya...

Tentang sebuah kejujuran,keikhlasan, dan ketulusan...

IKHLAS sendiri dalam bahasa jawa dapat diartikan dengan legawa, nriman. Hei begitu sulitnya ilmu ini bagi saya...mudah diucapkan sulit dilakukan.

Setiap ada musibah maupun kejadian yang membut lara hati, setiap orang selalu berkata “yang IKHLAS ya....”

Heuh...

Kalau boleh saya hubungkan sedikit IKHLAS dengan CINTA *maklum lagi galau

Ternyata mempunyai keterkaitan yang sangat besar...

Bahkan CINTA itu sendiri sebenarnya adalah keikhlasan. Dimana kita selalu ikhlas memberi, dan tidak perlu bertanya apa yang sudah kita dapat.

Mengikhlaskan orang yang kita cintai untuk bersama dengan orang lain yak!! Seperti kata kata yang selalu didengungkan selama ini, CINTA TIDAK HARUS MEMILIKI. Mungkin itulah yang dimaksud ikhlas dalam Cinta.


Cinta yang Ikhlas adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kita masih bisa tersenyum dan berkata” aku turut berbahagia untukmu”. Mungkin akan tiba saatnya di mana kita harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.


Itulah sekelumit uneg uneg yang ingin saya sampaikan,,tentang pelajaran yang saya dapatkan hari ini,yang begitu banyak mengajarkan kepada saya.

Sebenarnya banyak yang ingin saya ungkapkan malam ini tentang ikhlas, tentang cinta...

NB :

Yang pengen dicritain sebenernya penjual roti goreng, cuma gag dapet gambarnya,,jadi yang dipajang penjual kerupuk...hahahhahaha


Maaf kalau di akhir tulisan ini agak gag nyambung,,hal itu mungkin disebabkan rasa kantuk yang datang, dan meminta mata ini untuk terpejam...


See you tuingers... *apa sih ,,hahahahhaa

 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver