Minggu, 29 Januari 2012

Elegi Patah Hati

Pena ini terus menari tanpa alur
Berputar absurd
Merangkai kata yang sebenarnya tak sarat makna
Tidak juga tentang crita nyata

"Berhenti sejenak", kata otak
"Teruskan", kata hati

Kenapa dengan kalian berdua?
Aku hanya ingin meneruskan yang sempat terhenti sejenak

Tinta ini belum kering dan masih akan terus mengalir
Menuliskan elegi sepanjang malam bercampur dengan rintihan burung hantu patah hati
Yang sepertinya tak akan terlelap sampai terbitnya sang mentari

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver