Rabu, 05 November 2014

Rindu Masa Lalu



Kerinduan itu akhirnya terjawab semalam,

Lewat hujan yang datang hampir tengah malam.

Air bergemericik turun menyapa butir butir tanah yang dilanda dahaga beberapa bulan silam.

Seperti layaknya katak yang bernyanyi riang saat yang ditunggu tunggu datang,

Hatiku berdendang mengurai kenangan perihal rasa dan segala perkaranya yang tetiba datang begitu saja.



Semesta terkadang punya caranya untuk mengirimkan sinyalnya atas kamu,

Memutar kembali jalinan pita atas nama cinta yang pernah kita genggam bersama.

Karenamu caraku merayakan datangnya hujan tidak akan pernah sama.



Menuliskan tentang hujan sama saja mengulang kenangan tentang satu ciuman

Jangan tanya bagaimana rasanya, aku yakin lebih rumit daripada sekedar penjabaran atas reaksi kimia

Setahun berlalu dan debar itu tak pernah berhenti mengetuk setiap kali hujan menyapaku

Atas rindu ini dan segala ingatanku tentangmu aku mulai lelah dan hilang arah.

Rasa-rasanya, aku ingin mendamai dengan segalamu yang seharusnya telah lalu. 



Hujan akhirnya merintik pelan-pelan menyudahi deras yang tiba-tiba.

Lagi lagi rindu ini dibiarkan tumbuh semu dibungkus ingatan tentang masa lalu.

Lewat sepi yang hanya bisa aku nikmati sendiri saat ini,

Biarkan malam ini kukirim kepadamu sandi bahwa aku tengah mencandui akan segala kenangan yang telah kita lalui.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver