Selasa, 01 November 2011

Keajaiban Kecil Saat Hujan Turun


Malam ini hujan ragu-ragu mengeluarkan derasnya. Kadang rintik-rintik, dan deras di tempat lain. Rasanya sudah lama saya tidak merasakan ini. Misterius. Lebih sulit dari teka-teki dan menebak karakter zodiak yang ada. Sebut saja rasa, terlalu dini kalau saya menyebutnya cinta.

Hei kamu!! tahu tidak klo akhir-akhir ini saya menyukai bunyi ‘Tik-Tik’ hujan. Sederhana, walaupun terkadang geli.

Ini memang sedang musim hujan. Jadi bunyi ‘Tik Tik’ mungkin akan biasa kamu dengar dan jadi penanda turunnya hujan. Tapi rasanya bunyi ‘Tik Tik’ itu bukan bunyi biasa. Ia magis. Ia mendatangkan rindu kepada moment ketika bersama. Moment ketika berpisah.

Kamu ingat tidak kalau tempo hari saya pernah berkata dan berharap kamu mencatat dalam memorimu, bahwa saya suka bau hujan, bukan bau tanah seperti yang kamu bilang. Saya suka saat mendung tiba-tiba menggantikan posisi matahari, membuat langit redup, dan seketika bau hujan tercium sangat kuat.

Apa kamu tahu kalau saya lebih cinta hujan daripada gerimis, tapi tetap selalu takut petir?

Hmmm…

Ini semua tentang hujan…?

Bukan itu semua tentang kamu, kamu dan hujan sama sama membuat saya tenang dan nyaman. Sama-sama tidak pernah bisa ditebak, kapan turun, dan kapan usainya, punya pesonanya sendiri.

Sesederhana itu, karena bagi saya menyukai kamu memang begitu sederhana dan penuh misteri.

Dan kamu, kamu adalah semacam keajaiban kecil yang juga masih saja membuat saya terkagum-kagum, setiap hari, berkali-kali saat hujan turun



0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver