Pada suatu senja yang semburat jingganya sempurna,
Yang padanya dilukis dengan tinta rasa dan
berkuaskan keteguhan jiwa,
Kepada kamu, yang aku ingin terperangkap abadi dalam
senja yang merona
Kepada kamu, yang sampai detik ini masih menemani
segala langkah dalam kubikel rasa yang menggema
Kepada kamu, yang selalu membuat aku merasakan jatuh
cinta berkali kali tanpa rasa bosan di putaran waktu yang berjalan konstan
Kepada kamu, yang aku percaya hal-hal kecil adalah hukum kausalitas yang
semata bekerja di bawah kuasa Tuhan, bukan kebetulan semata.
Kali ini tolong dengarkan pintaku,
Nanti, di
kala aku sudah tidak lagi tertarik menjelajahi suka duniawi,
Nanti, di kala aku sering menanyai pertanyaan yang
sama berulang kali, tolong jangan pergi menjauhi.
Dan bila nanti, sepasang mata ini tidak lagi mampu
menangkap aksara di bawah temaram lampu, tolong tetaplah di sisiku.
Karena nanti di suatu hari, yang aku inginkan hanya
menikmati hari, membersamai lupa, menghabiskan senja bersama tegukan secangkir
cokelat hangat yang diseduh bersama ceritamu
Aku tahu hidup tidak selamanya sempurna. Akan tetapi
apabila aku diijinkan untuk meramu senja yang sempurna, maka bagiku ia cukup terdiri
dari senja, aku, dan kamu saja.
0 komentar:
Posting Komentar