Senin, 31 Maret 2014

Tentang Siapa Yang Lebih Dulu



Pada suatu sore yang akan segera berganti petang, kamu pernah bertanya,
“apa karena dia yang lebih dulu bertemu denganmu?”
“seandaianya saja, aku yang lebih dulu, waktu kadang terlalu terburu buru, takdir kadang suka pilih kasih, begitu keluhmu “
Pada langit sore itu aku memilih menggantungkan jawab.
Hari-hari berikutnya tanyamu seringkali tergiang, bagai bulir bulir udara yang menguap di setiap desahan nafas.
Membawaku pada segala peristiwa hidup yang telah digariskan atas aku dan dia  dalam sebuah perjalanan.
Memutar kembali memori mengenai kapan pertama kali aku mantap menjatuhkan hati pada sosok laki laki yang sekarang aku namai sebagai pujaan hati.
Menjelajahi sebuah dimensi yang panjang, merunut secara urut tentang carut marut hati yang kala itu pernah terluka kemudian mendapati penyembuhnya tanpa sengaja.
Aku tersenyum,
Bersama dia, aku kembali berani untuk menyebut kata cinta dalam setiap prosa.
Bersamanya harum air mata seketika diubah menjadi  aroma tawa.
Bersama dia, aku tahu bahwa jalan pulang terdekat adalah sepanjang setiap tangis yang kemudian diganti dengan beribu pelukan dan kecupan yang tiada habis.
Aku tidak lagi takut pada hujan yang datang tiba tiba, atau malam yang hadir tanpa purnama, karena aku tahu, dimana dia berada disitulah aku temukan cahaya dan tempat berteduhnya.
Aku menyukai kedinamisan. Bersamanya pun, aku merasai perjalanan yang sedemikian penuh kejutan.
Kepada kamu, yang mungkin masih saja mengutuk waktu dan mencibir takdir.
Ini bukan perkara dia yang datang lebih dulu dan kamu yang datang terlambat untuk memenangkan hatiku
Namun, saat itu cinta menyapa pada saat yang tepat.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © PRIMADIANA YUNITA. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver